Selasa, 19 Januari 2010



1. Sering kita datang ke tempat yang dimana di sana banyak orang-orang yang ramah pada
kita...
2. Tapi seringkali juga ada orang yang seenaknya saja dengan orang lain, tidak
memperhatikan kepentingan orang lain (egois)..
3. Kita berbahagia karena banyak hal yang bisa membuat kita tertawa.
4. Kita bersedih karena ada hal yang tidak bisa kita capai karena banyak juga orang
lain yang memperebutkan hal tersebut (misalnya masuk perguruan tinggi)...

NB :
berdasarkan asumsi yang (no.1) => dunia ini rasanya manis..
berdasarkan asumsi yang (no.2) => dunia ini rasanya asem...
berdasarkan asumsi yang (no.3) => dunia ini rasanya indah..
berdasarkan asumsi yang (no.4) => dunia ini rasanya pahit..

lantas.... apa rasa sebenarnya di dunia ini..??????

apakah kayak permen ini :

Menurut teori ini...

seseorang apabila sudah melakukan kesalahan,,maka dia akan dinilai dan di-cap dengan kesalahannya itu.. misalnya saja dengan hal kecil saja, dia pernah sesekali bermalas-malasan. maka dia akan dijuluki orang lain sebagai seorang pemalas.. padahal mereka itu tidak tahu apa saja yang pernah dilakukannya sebelum itu?? Bagaimana kepribadian dia yang sebenarnya?? Misalnya di sisi lain, dia pernah menolong orang lain. trus pernahkah masyarakat menjulukinya sebagai seorang penolong?? padahal yang sebenarnya dia menolong orang lain itu berkali-kali, dan bermalas-malasan itu hanya sekali... Lantas tahukah mereka apa alasannya jadi bermalas-malasan itu.?? mungkinkah dia memang sedang lelah?? atau memang malas...

di sini saya mencoba untuk menyadarkan para masyarakat agar tidak menyimpulkan sesuatu berdasarkan satu kejadian saja.. silahkan kita melihat ke arah yang baiknya saja. kalau kita selalu baik dengan orang lain, maka orang itu pun juga ikut baik dengan kita.. semuanya kembali ke- diri kita sendiri.. trims..